Selasa, 01 Maret 2011

Akatsuki Part 2











Tobi/Madara Uciha
Umur : Lebih dari 100 tahun
Asal : Konoha Gakure
Status keanggotaan : Aktif
Cincin :  (”Virgo”)
Posisi cincin : Jempol kiri
§Pasangan : DulunyaDeidara
§Penampakan pertama : Bab 280



§Ciri khas : Topeng jingga dengan satu lubang mata dengan pola pusaran yang terpusat pada mata kanan, Sharingan
Tobi(トビ?), menjadi anggota Akatsuki sesudah kematian Sasori dan menjadi partnernya Deidara. Tobi tak lain dan bukan merupakan Madara Uchiha yang merupakan salah satu pendiri Konoha. Dia telah dibunuh oleh Hokage Pertama di Valley of The End. Sampai sekarang belum ada yang tahu bagaimana ia bisa hidup lagi, dan juga mengapa dia sampai menjadi anggota Akatsuki. Tobi sebelumnya adalah bawahan Zetsu. Ia memakai cincin yang sebelumnya dipakai olehSasori. Dalam pertarungan Deidara melawanSasuke, Tobi terperangkap dalam ledakan bunuh diri Deidara. Kemudian Zetsu menduga bahwa Tobi telah mati dalam ledakan tersebut. Tidak seperti kebanyakan ninja pada umumnya, tobi tidak menggunakan pelindung kepala sehingga desa asalnya masih belum diketahui, sampai Ia mengungkap identitasnya sendiri setelah kematian Deidara. Ia memakai topeng aneh yang menutupi seluruh wajahnya, sehingga hanya mata kanannya yang kelihatan, yang kemudian diketahui adalahSharingan.
Keahlian Tobi masih belum jelas, karena tidak pernah diperlihatkan bagaimana ia bertarung. Ia dan Deidara mengalahkanBijuuberekor tiga, tetapi Tobi diperlihatkan tidak melakukan apa-apa, melainkan ia lari dari Bijuu tersebut. Setelah pertarungan, Tobi mengklaim bahwa ia mengalahkan bijuu tersebut hanya dengan satu serangan. Deidara tidak setuju dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah “kontribusi seni” (ledakan tanah liat) yang membawanya pada kemenangan. Dalam pertarungannya melawan Sasuke, Tobi menunjukan kemampuannya untuk memulihkan diri dari serangan yang fatal. Setelah terpotong oleh pedangnya Sasuke, Tobi terjatuh dan kembali berdiri hanya dalam beberapa detik dan hanya mengeluh tentang kecepatan serangan tersebut. Dari sini, Tobi tidak lagi mempertunjukan teknik apapun. Menurut Pein, seseorang seperti Tobi bisa didapatkan kapan saja jika dibutuhkan, sedangnkan Deidara digambarkan unik, menyatakan secara tidak langsung bahwa Tobi adalah salah satu anggota terlemah dalamAkatsuki[12]
Tobi memiliki gaya bicara yang resmi dan benar. Walaupun penampilan fisiknya masih menyisahkan misteri, Zetsu secara tidak langsunng menyatakan bahwa Tobi masih muda, sementara sisi yang lain dari Zetsu mengatakan bahwa Tobi adalah “anak baik”. Tobi sangat menghormati Deidara, dan sering memanggilnya dengan sebutanDeidara-senpai. Kepribadian Tobi agak sedikit ganjil jika dibandingkan dengan anggota Akatsuki yang lain. Sementara anggota yang lain sangat berdedikasi dan serius, meskipun sering terjadi pertentangan pendapat, Tobi lebih santai dan agak konyol, sepertiNaruto. Kepribadiannya tidak disukai Deidara, yang meyakini bahwa semua Aktsuki seharusnya bersikap serius dan tenang. Tobi tanpa sengaja sering menjengkelkan Deidara, yang mengakibatkan Deidara menyerang Tobi dalam sebuah aksi komedi. Di sisi yang lain, Kisame menghargai kemampuan Tobi yang membuat ceria organisasi mereka yang suram.[13]
Tobi kemudian muncul sebagai dalang di balik Akatsuki. Pemimpin ini mengisyaratkan tentang tujuan akhir Akatsuki yang berhubungan dengan Sharingan. Setelah pertemuan ini Tobi menghubungkan dirinya sebagai Madara Uchiha. Ia juga mengklaim bahwa ia memiliki kekuatan Sharingan yang sebenarnya.


Itachi Uchiha

Filed under: Akatsuki —Tagged — definalfantasy @ 4:22 am
Itachi Uchiha
§Umur : 17-18 di Naruto, 20 di Naruto Shippūden
§Asal :Konohagakure
§Status keanggotaan : Almarhum, belum diganti
§Tinggi : 175,2 cm
§Berat : 57,1 kg
§Tanggal Lahir : 9 Juni
§Golongan darah : AB
§Cincin :  (”Merah Darah”)
§Posisi cincin : Jari manis kanan
§Pasangan :Kisame Hoshigaki
§Penampakan pertama : Bab 139, Naruto Episode 80
§Ciri khas : Ahli dalam Genjutsu, memakai sharingan dan mangekyo sharingan
§Seiyu :Hideo Ishikawa
Itachi Uchiha(うちはイタチ Uchiha Itachi?)adalah seorang ninja pelarian yang berasal dariKonohagakure, partnernya adalah Kisame Hoshigaki, dan merupakan anggota Akatsuki pertama yang diperkenalkan. Itachi adalah salah satu dari Klan Uchiha yang tersisa, yang lainnya adalah adiknyaSasuke Uchihadan Madara Uchiha (yang dikenal juga sebagai Tobi). Ia bertanggungjawab atas beberapa peristiwa dalam serial ini, seperti pembantaian Klan Uchiha dan keluarnya Orochimaru dari Akatsuki. Itachi telah membuka serta menguasai misteri dariSharingandanMangekyou Sharingan. Ia juga adalah seorang ahli yang luar biasa dalamninjutsudangenjutsu. SasaranbijuuItachi adalahSiluman rubah berekor sembilan.


Konan

Filed under: Akatsuki —Tagged — definalfantasy @ 2:13 am

Konan
§  Umur : Tidak diketahui
§  Asal : Tidak diketahui
§  Status keanggotaan : Aktif
§  Cincin : 白 (”Putih”)
§  Posisi cincin : Jari Tengah, Tangan Kanan
§  Pasangan : Pein
§  Pengenalan pertama : Bab 238, Naruto Episode 135
§  Penampakan pertama : Bab 363
§  Ciri khas : Memiliki aksesoris seperti bunga di kepala
Konan (小南?) merupakan satu-satunya anggota perempuan dalam Akatsuki. Ia memiliki rambut berwarna biru dengan tambahan aksesoris bunga kertas, tetapi dari semua itu, anggota ini masih menyisahkan banyak misteri. Konan memiliki kemampuan untuk memisahkan dirinya menjadi berlembar-lembar kertas yang dapat berubah bentuk menjadi origami kupu-kupu. Namun ninjutsu itu tidak berhasil jika tubuh Konan dibasahi dengan zat cair.[2] Baru diketahui bahwa Konan adalah bekas anak didik Jiraiya saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amagakure.

Deidara

Filed under: Akatsuki —Tagged — definalfantasy @ 2:07 am

Deidara
§  Umur : 25 tahun
§  Asal : Iwagakure
§  Status keanggotaan : Almarhum, belum diganti
§  Cincin : 青(”Biru/Hijau”)
§  Posisi cincin : Telunjuk kanan
§  Pasangan : Dulunya Tobi, sebelum itu Sasori
§  Penampakan pertama : Bab 247, Naruto Shippūden Episode 2
§  Ciri khas : Spesialis ledakan menggunakan tanah liat, memanipulasi tanah liat menggunakan mulut di telapak tangan dan dada, meneropong dengan mata kiri, mata kiri yang terlatih untuk menggagalkan genjutsu Sharingan
§  Seiyu : Katsuhiko Kawamoto
Deidara (デイダラ?) adalah seorang ninja pelarian dari Iwagakure dan pasangannya Tobi. Deidara menghubungkan ninjutsunya sebagai seni dan meyakini bahwa setiap bom yang dibuatnya merupakan suatu hasil karya seni. Motonya ialah Seni adalah sebuah ledakan yang merupakan ungkapan asli dari seniman abstrak terkenal Jepang Tarō Okamoto. Deidara sangat bangga dengan seninya dan secara langsung dengan segan menerima bahwa apapun tidak dapat menghancurkan seninya, mengakibatkan ia seringkali menjadi terlalu percaya diri dalam pertarungan. Deidara juga mempunyai kebiasaan untuk mengakhiri kalimatnya dengan bergumam un atau mmm, seperti Naruto yang hampir selalu mengakhiri kalimatnya dengan -ttebayo.
Dalam pertarungan, Deidara menggunakan mulut khusus di kedua telapak tangannya untuk menciptakan “bahan peledak tanah liat” (起爆粘土 Kibaku Nendo?). Ia dapat meledakan tanah liat tersebut dengan perintah “meledak” ( Katsu?). Untuk harus memasukan chakranya ke dalam tanah liat, agar tanah liat tersebut bisa meledak. Semakin banyak chakra yang dimasukan, semakin kuat ledakannya. Deidara dapat mengubah tanah liat ini menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan tujuannya, seperti makhluk yang dapat digunakan untuk terbang atau untuk menyelinap, tiruan dirinya sendiri untuk membingungkan musuh, atau juga beraneka bentuk senjata seperti ranjau. Beberapa tanah liat bahkan dikategorikan dalam peringkat tertentu, seperti “C4″. Kebanyakan tanah liat hasil ciptaannya termasuk dalam kategori “C1″, dan kekuatan ledakannya sama seperti ledakan granat. Naga raksasa dari tanah liat yang menggunakan bagian ekornnya untuk menembak ledakan yang lebih kecil ke musuh termasuk dalam kategori “C2″. Kategori “C3″nya adalah patung tanah liat yang tidak bisa bergerak yang digunakan seperti bom, dan ketika menyentuh tanah memiliki potensi untuk menghancurkan selruh desa. Kategori “C4″ merupakan yang terakhir dan terkuat, diciptakan melalui tanah liat yang dimakan dengan mulutnya kemudian mengeluarkannya dalam bentuk tiruan raksasa dirinya. Disaat tiruan ini meledak, mengakibatkan terlepasnya bom yang sangat kecil sekali dalam jumlah besar ke seluruh penjuru dan memasuki tubuh lawannya melalui hidung, kemudian meledak, mengakibatkan targetnya lenyap menjadi debu. Sebagai tambahan, Deidara masih memiliki tipe yang tidak terkategori, menggunakan mulut di dadanya yang sebelumnya tersegel, mengubahnya menjadi bom hidup yang dapat menghancurkan apapun dalam radius sepuluh kilometer, dengan harga nyawanya sendiri. Deudara juga memakai teleskop pada mata kirinya untuk pengamatan jarak jauh, dan juga telah terlatih untuk menggagalkan genjutsu.
Sebelum bergabung dengan Akatsuki, sebelumnya Deidara adalah seorang teroris bom bayaran. Tanpa sengaja ia direkrut oleh Itachi di bawah perintah sang Ketua. Walaupun ia sudah terbiasa dengan Akatsuki, ia masih memiliki dendam terhadap Itachi dan menunggu untuk mengalahkannya untuk menguji dirinya sendiri. Setelah bergabung, deidara berpasangan denganSasori, yang juga dipanggilnya “Master Sasori” (サソリの旦那 Sasori no Danna?). Ini mungkin karena Deidara sangat menghargainya sebagai seorang seniman. Ia juga mengakui bahwa sasori lebih kuat darinya. Meskipun demikian, Deidara masih sering berdebat dengan Sasori tentang apa itu seni dan secara langsung tidak mematuhi perintahnya dengan ancaman dibunuh.
Deidara ditugaskan untuk menagkap siluman berekor satu Shukaku, yang mengharuskannya untuk menangkap Gaara. Meskipun ia berhasil dalam tugasnya, Gaara masih bisa menghancurkan salah satu lengan Deidara sebelum ia dikalahkan. Setelah siluman tersebut dikeluarkan dari tubuh Gaara dan rombongan Naruto tiba untuk mendapatkan Gaara kembali, lengan Deidara yang satu lagi putus dalam pertarungan melawan Kakashi Hatake dan Naruto Uzumaki, meskipun ia mencarinya kembali setelah melarikan diri. Kedua lengannya dijahit kembali oleh Kakuzu, membuatnya siap untuk bertempur lagi. Setelah kematian Sasori, Tobi ditugaskan untuk menjadi partner Deidara yang baru. Deidara sering tidak sabar dalam menghadapi Tobi, karena Tobi seringkali tidak memperhatikan apa yang diucapkannya. Tobi juga sering mendapat penghargaan berdasarkan apapun yang dilakukan Deidara. Setelah mereka menangkap siluman berekor tiga, Deidara menceramahi Tobi yang menjadi terlalu percaya diri. Ia menjadi sangat jengkel ketika menemukan bahwa Tobi telah tertidur, dan memaksanya bangun melalui ledakan tanah liatnya. Walaupun hubungan mereka agak sedikit bermusuhan, deidara telah menciptakan sebuah relasi guru-murid dengan Tobi. Tobi sering memanggilnya sebagai guru (senpai). Dalam pertarungan, keduanya teruji dapat bekerjasama dengan baik, di mana Tobi melakukan perintah Deidara, dan deidara memperingatinya jika bom tanah liatnya terlalu dekat dengan Tobi. Sebelum meledakan dirinya sendiri, ia meminta maaf kepada Tobi terhadap apa yang telah dilakukannya.
Setelah mendengar kematian Orochimaru ditangan Sasuke Uchiha, Deidara menjadi marah, karena seseorang selain dirinya telah membunuh Orochimaru, kemudian memanggil Tobi untuk membalas dendam. Tak lama setelah menemukan Sasuke, Deidara langsung memulai pertarungannya, walaupun Sharingan Sasuke dapat menghindari ledakan tanah liat Deidara yang paling berbahaya. Deidara menjadi sangat marah dikarenakan Sasuke menggunakan Sharingan untuk mengalahkannya, seperti halnya ia dikalahkan Itachi beberapa tahun yang lalu. Deidara memutuskan untuk menggunakan kategori ledakan “C4″nya untuk membunuh Sasuke sebagai bukti bahwa seninya lebih baik dari Sharingan. Sekali lagi Sasuke dapat menghindari ledakan tersebut, dan Deidara sudah kehabisan chakra untuk menciptakan lebih banyak bom. Dalam upaya terakhirnya untuk membunuh Sasuke, Deidara menggunakan mulut yang berada di dadanya dan mengubah dirinya sendiri menjadi bom dengan harapan bahwa ia bisa membawa Sasuke bersama dengannya. Sayangnya usaha tersebut gagal, dan Akatsuki berduka cita atas kehilangan dirinya.

Tanaman PENGUSIR CACING

Filed under: LifeStyle —— definalfantasy @ 1:54 am

Tanaman PENGUSIR CACING

Infeksi cacing tidak selalu menimpa anak-anak. Siapa pun bisa terinfeksi bila pola hidupnya kurang higienis. Untuk mengusir cacing dari saluran pencernaan kita itu bisa digunakan bahan-bahan alami di sekitar kita. Di antaranya temu ireng (hitam) atau temu giring.
Anak berbadan kurus, muka pucat, dan perut buncit, sering langsung divonis cacingan. Kesimpulan macam itu ada benarnya, meski tak seluruhnya benar. Penampilan seperti itu memang merupakan sebagian manifestasi gejala cacingan, yang acap tidak begitu nyata. Tanda-tanda serangan cacing lainnya antara lain gangguan lambung dan usus, seperti mulas-mulas, kejang-kejang, dan diare berkala. Bila dilakukan pemeriksaan rektal, bisa ditemukan adanya gumpalan cacing.
Massa cacing itu bisa pula teraba lewat dinding perut. Jenis yang sering menginfeksi manusia di antaranya cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Axyuris vermicularis), cacing pita (Taenia solium/T. saginata), dan cacing tambang americans).(Ancylostoma duodenale dan Nectator
Pasukan cacing itu bisa bikin kurus orang yang jadi induk semangnya lantaran mereka menjarah zat gizi. Di dalam saluran perut setiap 20 ekor cacing dewasa bisa menyedot 2,8 g karbohidrat dan 0,7 g protein dalam sehari. Dengan demikian infeksi berat yang disebabkan beratus-ratus cacing akan mengambil sebagian besar makanan di saluran pencernaan. Karena ulah mereka penderita juga tidak bisa hidup nyaman.
Penyusupan makhluk parasit ini diawali dengan masuknya telur mengandung embrio melalui makanan. Lalu menetas menjadi jabang cacing. Dalam kediaman barunya mereka bertelur.Sebagian telur akan melanglang buana menumpang tinja yang melewati “kutub selatan”. Bila tinja ini tidak menuju ke tempat yang selayaknya, telur cacing bisa menyebar ke makanan melalui kurir lalat.
Untuk memerangi cacing yang kadung menghuni perut, biasanya digunakan bahan antelmentik (anticacing). Ada dua golongan bahan pelawan cacing itu, yakni vermifuga (obat-obat yang melumpuhkan cacing dalam usus dan cacing yang dikeluarkan dalam keadaan hidup) danvermicida (obat-obat yang dapat mematikan cacing dalam tubuh). Obat-obat untuk membasmi cacing tadi cukup banyak dijual di pasaran.
Namun, bila dirasa terlalu mahal, masih ada alternatif obat lain yang bisa dipilih, yakni dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Saat ini telah diketahui banyak tumbuhan obat yang pernah dan masih digunakan secara tradisional sebagai obat anticacing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Seluruhnya diketahui ada 105 tanaman, di antaranya tumbuh di Indonesia. Umumnya, tanaman itu digunakan perasannya.
Untuk mendukung data empiris, uji khasiat secara ilmiah pun dilakukan untuk membuktikan khasiatnya. Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga penelitian, ada beberapa tanaman obat yang cukup banyak mendapat perhatian. Empat di antaranya adalah temu giring, temu ireng, pepaya, dan pare.
Lebih baik diiris
Temu giring (Curcuma heyneana) dan temu ireng (C. aeruginosa) merupakan tanaman obat dari satu famili Zingiberaceae. Namun, keduanya mempunyai kandungan kimia berbeda, terutama kadar minyak atsirinya. Di dalam rimpang kedua temu-temuan ini terdapat zat aktif yang dapat membunuh cacing ascaris seperti halnya piperazin sitrat (obat sintetis yang paling efektif memberantas cacing ascaris).
Zat aktif itu adalah minyak atsiri, monoterpen, seskuiterpen. Diduga, mereka bekerja mengantagonis asetilkolin, sehingga menekan kontraksi otot polos. Dari satu penelitianin vitro terbukti, perasan rimpang temu ireng dapat menekan amplitudo kontraksi spontan jejunum (usus kecil) kelinci. Diduga, zat aktif yang bekerja sebagai antelmentik berasal dari minyak atsiri. Mengingat dengan cara sinergis kedua tanaman ini bersifat antelmentik, maka dicoba pula mengkombinasikan kedua tanaman itu sebagai antelmentik.
Penelitian yang dilakukan Endah Eny Riayati (Fakultas Farmasi, UGM) membuktikan, secarain vitro sediaan rebusan irisan rimpang temu ireng lebih cepat mematikan Ascaridia galli ketimbang rebusan parutan dan rebusan serbuk. Hal ini diperkuat dengan analisis kuantitatif pada kromatografi lapis tipis. Ternyata pada sediaan irisan terdapat bercak dengan intensitas lebih kuat dibandingkan yang lain.
Penelitian lain yang dilakukan Putu Satiawati (Fakultas MIPA, Unair) membuktikan secara in vitro, rendaman cacing Ascaris suum selama 24 jam dalam perasan temu hitam konsentrasi 60% membunuh cacing 68%. Sedangkan dalam perasan temu giring dengan konsentrasi sama, hanya membunuh cacing 36%.
Daya antelmentik rimpang temu giring terhadap cacing kremi diteliti secara klinis oleh Ade Mardiati Rabia, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanudin pada sejumlah anak-anak panti asuhan. Dengan dosis 2 g secara oral ternyata memberi hasil tak berbeda dengan pirantel pamoat dosis 50 mg/kg bobot badan dalam menurunkan jumlah telur cacing. Sedangkan Prof. Dr. Koesdianto Tantular meneliti khasiat sirup rimpang temu ireng dan temu giring terhadap murid SD kelas 1 sampai kelas 6 di Surabaya. Dengan dosis 15 ml per hari, setara dengan 25 g bahan segar, mempunyai khasiat sama dengan pemberian membendazol 500 mg dosis tunggal.
Untuk menggunakannya sebagai obat anticacing gelang diperlukan satu potong empu temu giring/ireng sebesar telur ayam dan ½ gelas air panas. Temu giring/ireng dicuci dan diparut, kemudian disedu dengan air panas. Setelah dingin, seduhan disaring. Untuk anak 3 - 5 tahun diminumkan 1 kali sehari 2 sendok makan, anak 6 - 8 tahun 1 kali sehari 5 sendok makan, anak 9 - 12 tahun 1 kali sehari 8 sendok makan dan dewasa 1 kali sehari ½ gelas.
Seduhan diberikan pagi hari sebelum makan selama tiga hari berturut-turut. Sedangkan untuk menjadikan obat anticacing kremi diperlukan ½ jari rimpang temu giring. Temu itu dicuci, diparut, diberi 1 sendok makan air masak dan sedikit garam, diperas, dan diminum. Ini dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.
Papain perusak tubuh cacing
Dari tanaman pepaya, hampir semua bagian tumbuhan ini, dari akar, daun, getah, hingga bijinya, secara empiris telah digunakan sebagai antelmentik. Diduga, zat aktif dalam pepaya adalah papain dan karposit. Papain adalah enzim proteolitik yang kita kenal untuk melunakkan daging. Zat itu melakukan proses pemecahan jaringan ikat, yang disebut proses proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging semakin lunak. Sebagai antelmentik papain bekerja seperti dalam melunakkan daging. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing. Dalam hal ini, bagian pepaya itu bekerja sebagai vermifuga.
Beberapa penelitian yang mendukung pemanfaatan pepaya sebagai obat anticacing di antaranya yang dilakukan secara in vitro oleh Atiyah. Dalam penelitiannya digunakan bahan berupa getah yang diperoleh dengan cara menyadap buah muda pepaya tanpa dipetik. Isolasi papain dilakukan dengan membiarkan getah dalam alkohol 80%, sehingga papain akan mengendap. Endapan papain dikeringkan dalam oven bersuhu 50 - 55oC selama enam jam. Uji terhadap Ascaris suilla dilakukan dengan merendam cacing pada larutan papain. Papain secara in vitro bekerja sebagai antelmentik pada dosis 600 mg.
Pemerikasaan efek antelmentik papain kasar terhadap cacing lambung (Haemoconthus contortus R.), secara in vivo pada domba jantan terinfeksi, dilakukan oleh Anita Ridayanti. Hasilnya menunjukkan, pemberian papain kasar sampai 0,6 g/kg bobot badan meyebabkan penurunan jumlah cacing dan telurnya.
Inong Nuraini, dari Jurusan Biologi FMIPA Unair, dalam penelitiannya membuktikan, secara in vitro pemberian 50% perasan daun pepaya gantung (Carica papaya), sudah menimbulkan efek kematian pada cacing hati sapi (Fasciola gegantica) setelah setengah jam. Bila lamanya mencapai dua jam, semua cacing yang direndam akan mati.
Sementara itu Elita Rahman, dari Jurusan Farmasi FMIPA USU, mencoba membandingkan khasiat antelmentik kulit batang delima putih (Punica granatum) dan perasan daun pepaya secara in vitro. Hasilnya, daun pepaya memepunyai khasiat antelmentik lebih kuat dari kulit batang delima putih pada konsentrasi 30%. Akan tetapi, dibandingkan dengan piperazuin sitrat 0,2%, khasiat kedua tanaman lebih lemah. Kedua tanaman bekerja sebagai vermifuga.
Untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai obat anticacing diperlukan biji pepaya sebanyak 2 sendok makan, dicuci, dan digiling halus. Biji pepaya halus itu disedu dengan ½ cangkir air panas dan diberi 1 sendok makan madu. Setelah suam-suam kuku ramuan diminum 1 kali sehari selama 3 kali berturut-turut.
Kalau akar pepaya yang digunakan, diperlukan beberapa potong akar pepaya. Akar pepaya dibersihkan dan dilumat bersama dengan bawang putih, ditambah segelas air, kemudian didihkan sampai diperoleh ½ gelas air. Campuran disaring ke dalam gelas. Minum 2 kali sehari masing-masing ¼ gelas. Ramuan akar pepaya ini hanya untuk mengusir cacing kremi.
Sementara bila dipilih daunnya, penggunaannya dengan cara merebus daunnya dalam air mendidih lebih kurang selama 15 menit dan airnya diminum. Bagian daun pepaya yang diduga sebagai anticacing adalah carposide (karposit).
Untuk menggunakan getah pepaya belum diperoleh pustaka pemakaian empirisnya. Akan tetapi, dari getah pepaya yang diharapkan berkhasiat sebagai antelmentik adalah getahnya yang mengandung papain. Dalam pemakaian empiris hanya disebutkan bahwa dari getah pepaya muda disedu dengan air masak dan diminum.
Gunakan daunnya
Tanaman lain yang cukup mendapat perhatian sebagai antelmentik adalah pare (Momordica charantia L.). Di dalamnya terdapat zat aktif momordisin, momordin, asam trikosanat, dan saponin. Dalam kaitannya dengan cacing, saponinlah yang memiliki daya racun bagi cacing parasit. 
Tanaman ini bekerja sebagai vermicida.
Penelitian daya antelmentik daun pare, baik dalam bentuk perasan maupun infus daun segar dan kering, terhadap cacing ascaris dilakukan secara in vitro oleh M.E. Prima Listiani, dari Fakultas Farmasi UGM. Dari penelitiannya terbukti, perasan daun segar mempunyai khasiat antelmentik terbesar. Namun, terhadap waktu kematian cacing tidak lebih baik dari piperazin sitrat.
Iin Kurnia Prabaningtyas dari Fakultas Kedokteran UGM juga membuktikan, secara in vitroperasan daun pare 50% mampu membunuh cacing tambang dalam jumlah yang sama dengan menggunakan pyrantel pamoat 0,236%. Kuswinarti dari Lab. Farmakologi, Fakultas Kedokteran Unpad, membuktikan, secara in vitro nenas muda (Ananas comosus L. Merr), pare, dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) pada kadar 80% dapat mematikan cacing Ascaris lumbricoides. Namun, jumlah dan waktu kematiannya berbeda. Buah nenas muda mempunyai efek antelmentik paling kuat, disusul buah pare dan lidah buaya.
Untuk menjadikannya obat anticacing diperlukan segenggam daun pare segar, garam secukupnya, dan air ½ cangkir. Cara membuatnya, daun pare dilumatkan dengan air, diperas dengan kain bersih ke dalam gelas. Tambahkan sedikit garam dan diaduk sampai larut. Perasan ini diminum semuanya pada pagi hari sebelum sarapan secara berturut-turut selama 3 hari. (Lucie Widowati, peneliti pada Puslitbang Farmasi, Depkes RI.)
Informasi lebih jauh dapat diperoleh dalam kepustakaan berikut:
  1. Aliadi, Arif, dkk., 1996, Tanaman Obat Pilihan, Sidowayah, Jakarta.
  2. Ditjen POM, Departemen Kesehatan RI, 1983, Pemanfaatan Tanaman Obat, Jakarta.
  3. Tampubolon, O.T., 1981, Tumbuhan Obat Bagi Pecinta Alam, Bhratara Karya Aksara.
  4. Hasil-hasil penelitian perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
dari : indomedia.com/intisari/1999/februari

Pein

Filed under: Akatsuki —— definalfantasy @ 1:45 am

Pein
§  Umur : Tidak diketahui
§  Asal : Amegakure
§  Status keanggotaan : Pemimpin aktif
§  Cincin : 零 (”Nol”,”Tidak ada”)
§  Posisi cincin : Jempol kanan
§  Pasangan : Konan
§  Pengenalan pertama : Bab 238; Naruto Episode 135
§  Penampakan pertama : Bab 363
§  Ciri khas : Rambut lancip, memiliki seperti piercing di hidung, rambut berwarna orange
Pein (ペイン?) adalah Ketua Akatsuki dan merupakan seorang ninja pelarian yang berasal dari Amegakure. Tak ada satupun anggota Akatsuki, selain Konan yang memanggilnya dengan namanya tetapi hanya menggunakan kata “pemimpin” saja, dan wajahnya sangatlah jarang diperlihatkan. Dia memiliki kehormatan paling besar diantara rekan-rekannya (pengecualian untuk Hidan yang termasuk anggota baru) dan dialah yang mengarahkan aksi-aksi mereka. Dia jugalah yang menciptakan jutsu untuk mengeluarkan monster berekor (Bijuu) dariJinchuuriki. Dia juga bisa menggunakan “teknik pengubah bentuk” (象転の術 Shōten no Jutsu?) yang dapat menduplikasikan rekan-rekannya dengan menggunakan korban manusia, menjadikan mereka dapat melawan musuh tanpa melukai dirinya. Hasil duplikasi ini sangatlah mirip dengan aslinya, bahkan bisa memiliki kekkei genkai dan senjata khusus seperti yang asli. Kemampuannya seimbang dengan jumlah chakra yang diberikan kepada masing-masing hasil duplikasi ini. Ketika tiba saatnya berkumpul, Pein dapat memanggil rekan-rekannya bahkan dari tempat yang sangat jauh dengan menggunakan telepati.
Meskipun Pein kelihatannya memegang otoritas terhadap anggota Akatsuki, Ia sendiri mengatakan bahwa masih ada seseorang yang berada di atas dia. Setelah kematian Deidara, orang ini menugaskan Pein untuk menangkap Naruto secara langsung, dan tidak menerima kegagalan. Identitas orang ini kemudian diketahui, yang tidak lain adalah Tobi, yang juga adalah Madara Uchiha, yang merupakan dalang dari Akatsuki. Konan mengatakan bahwa Pein tidak pernah kalah dalam pertarungan oleh siapapun atau apapun.[1]
Walaupun Pein biasanya digambarkan tanpa nama, ia dilukiskan berambut pirang di sampul bab 317. Ia diperlihatkan duduk pada sebuah patung aneh yang dipenuhi banyak pipa, serta mengomentari Hidan dan Kakuzu yang selalu membuat masalah. Patung ini terletak pada sebuah kota yag lebih moderen dari biasanya. Kota ini memiliki pipa-pipa yang mirip seperti di patung tersebut yang terletak pada berbagai jenis gedung-gedung. Ia juga memiliki mata yang tidak lazim.
Pein digambarkan memiliki pengetahuan sejarah masa lalu berbagai macam desa, dan juga yang mendasari kondisi polotik dan ekonomi pada kebanyakan negara. Ketika Hidan menggambarkan tentang ninja Konoha sebagai ninja yang “jahat dan kafir”, Pein memberikan gambaran singkat mengenai Will of Fire Konoha, dan kemudian diteruskan dengan penjelasan bahwa semua negara memiliki beberapa persamaan dalam praktek untuk membenarkan pertarungan.
Diketahui dari bawahan pein yang di tangkap jiraiya, ternyata pein adalah orang yang sangat hebat dan kuat. di berhasil membunuh salamander hanzou yang saat itu tak berhasil dikalahkan oleh tiga sannin konoha. Pein juga diketahui memiliki 6 tubuh yang tersimpan di ruangan tersembunyi. Baru diketahui bahwa pein adalah salah satu mantan anak didik Jiraiya bersama dengan konan yang dilatih saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amagakure.


Siapa Pemimpin Akatsuki

Filed under: Narsisme —— definalfantasy @ 10:32 pm
Siapakah Pemimpin Akatsuki Sebenarnya…???


Siapa pemimpin akatsuki, hingga kini masih belum terungkap secara jelas. Di Indonesia khususnya berkembang isyu bahwa Yondaime/Minato adalah pembentuk sekaligus former dari akatsuki, kita semua tahu kalo Minato (Ayah dari Naruto) sudah tewas mengorbankan dirinya dalam prahara kyubi. Ada juga yang bilang kalo pemimpinnya Tobi, belakangan diketahui Tobi adalah Madara Uciha, kita tahu bahwa Madara Uciha sudah tewas ditangan Shodai (Hokage Pertama) di lembah, ada juga anggapan bahwa Tobi tak lain dan tak bukan adalah Obito Uciha yang memberikan sebelah matanya kepada kakashi. Yang bilang Sasori sebagai pemimpin akatsuki juga ada, namun kini sasori sudah almarhum ketika bertarung melawan Gaara, Elder Ciyo, Sakura dkk. Tak sedikit pula yang bilang bahwa Pain adalah pemimpinnya, jika dilihat dari  posisi cincin dan jari, kemungkinan besar Pain adalah pemimpinnya, karena posisi pain adalah Jempol Kanan, namun jika melihat pain melaporkan pekerjaannya kepada Tobi berarti Tobi masih atasannya Pain
Kalo kita perhatikan Akatsuki member ditandai dengan cincin yang dikenakan oleh masing masing anggotanya maka analisa gue, pemimpin akatsuki yaitu Tobi alias Uciha Madhara, karena secara structural tobi juga mewarisi cincin dari Sasori yang notabene adalah former Akatsuki

 Tapi buat gue…kalo di Akatsuki masih ada lowongan…gue mo ngelamar buat jadi anggota sekaligus ketua dari organisasi yang kesohor di alam Naruto


Akatsuki

Filed under: Akatsuki —— definalfantasy @ 2:36 am
The Akatsuki kanji means daybreak, breaking down the word itself gives us “aka” meaning red (a common color in the group) and “tsuki” meaning moon. This Organization is a collection of S-Ranked criminals. Many of these are missing-nins who fled their villages after causing death and destruction. With the departure of Orochimaru, the deaths of Sasori, Kakuzu, Deidara and the neutralization of Hidan, there are 6 active Akatsuki members. The group replaced Sasori with “raw” recruit Tobi, who was eager to do his part. Most members wear a forehead protector from their hidden village with a scratch through it, and all seem to wear a ring identifying their position in the organization and a black cloak with red clouds. When the organization members leave to travel the country they will work in groups of two collecting knowledge of new skills and jutsu.
Their ultimate goal is to control the world; this will be accomplished through three steps. Step One is for the group to attain money. Step Two is to create the first mercenary group. Shinobi villages make money for their country, and for the money to be steady it requires war. Because there have not been any large scale wars in approximately the last decade, the ninja villages were being reduced in size. The Five Great Shinobi Villages could handle the downtrend, but the smaller villages could not. Akatsuki will form their own fighting force with no country allegiance. With this force they will undercut all the other villages and fight their battles for cheap. Then using the bijuu they can create new battles and new wars and gain a monopoly over the whole market. In the end they plan to control all the wars and be powerful enough to even collapse the shinobi villages of the large countries, forcing them to rely on Akatsuki as well. With all that in hand, the group can achieve Step Three, to control the world. It should be noted their goal and plans have been explained by Pain, the man acting as leader. While Pain was separated from the group, he expressed his own desire for the Bijuu, to use them to create a powerful Kinjutsu. It has also recently been revealed that Pain reported to Tobi, who was revealed to be Uchiha Madara. What Madara wants with the Bijuu and powerful Sharingan of Uchiha Sasuke is unknown. He may share Pain’s deadly Kinjutsu plan or have his own goal mind.
The stated goal of the group is far reaching and it requires the capturing of the bijuu and “Jinchuuriki,” meaning the power of human sacrifice. These are the individuals possessing bijuu (tailed beasts) within their bodies. The demons are known by the number of tails their body possesses. Shukaku is the One-Tailed Tanuki, Nibi is the Two-Tailed Cat, Sanbi is the Three-Tailed Turtle, Yonbi is a Four-Tailed demon, Hachibi is an Eight-Tailed Demon and Kyuubi is the Nine-Tailed Fox. The only known Jinchuuriki are Uzumaki Naruto, Gaara of the Sand, Nii Yugito and two other unnamed Jinchuuriki have also been seen. Yugito, Gaara and two or possibly three other unknown Jinchuuriki have had their Bijuu removed. All lost their lives save for Gaara, who was later resurrected with a tensei jutsu. At some point after Gaara’s capture and before Yugito’s, the group managed to capture and seal away another Bijuu. It is unknown if this was a wild bijuu or a Jinchuuriki. The only remaining Bijuu are the Eight-Tails and the Nine-Tails within Naruto. Akatsuki’s current base of operation is unknown. Previously they met at a cave in the River Country, which was later destroyed. They then moved on to a new base. These bases are used to summon the gigantic King of Hell statue. With the reduction in members, the largest gathering of members has happened at Pain’s compound in the Rain Country.
The statue’s mouth is bound and his hands are cuffed. Each respective finger of the statue’s hand represents the Akatsuki member. Each statue finger thus represents the kanji and ring finger of the member. The members have the ability to project their presence to their base, this allows them to remain out and about and still conduct the business of Jinchuuriki demon extraction. This process takes three days and nights due to the absence of Orochimaru. This length of time goes for both free roaming bijuu and bijuu enhanced Jinchuuriki. To begin to leach the power from the Jinchuuriki, the members will use the sealing technique of GenryuuKyuu Fuujin (Mystical Dragon Nine Exhaustion). This causes the mouth of the statue to open. Nine spectral dragons will emerge to coalesce around the Jinchuuriki to begin the extraction process. When extraction is completed, the bijuu spirit will be sealed within the statue and one of its eyes will open denoting a captured bijuu spirit. The Jinchuuriki themselves will fall back to the earth, dead.

0 komentar:

Posting Komentar

Download Song

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Random Post

Akatsuki Red Cloud Symbol Emblem
Blogger Template by ardi33's template.
Akatsuki Group Edited by ardi33